Foto Bersama Dr. Ir. Abdul Basit, M.S. Kepala Pusat Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian.

Haiiiiiii...Universitas Muara Bungo sudah buka pendaftaran lho, Ayooo buruan daftar..!!.

Mempresentasi lomba karya tulis ilmiah nasional di Universitas sebelas Maret Surakarta.

Praktikum pengendalian terpadu hama dan penyakit tanaman dengan pengelolaan agroekosistem.

Pratikum pemuliaan tanaman.

Saturday, February 10, 2018

Menanam Tomat dengan metode Terbalik

Menanam tomat di tanah, polibag, atau pot sudah umum dilakukan, tapi metode yang satu ini, tergolong unik, karena tanaman tomat di tanam dengan cara terbalik. Potnya digantung, dan tanaman tomatnya menjuntai kebawah melalui lubang yang ada dibawah pot. Metode ini, di luar negeri dikenal sebagai “Upside Down Methods”.
Secara teori, ide ini didasari dari penggunaan gaya gravitasi untuk memacu pertumbuhan tanaman tomat, karena biasanya gaya gravitasi ini melawan perkembangan tanaman tomat. Batang tanaman tomat umumnya kecil, dan kurang kuat, sehingga butuh kita buatkan penyangga (ajir). Dengan metode ini, kita tidak perlu lagi melakukan itu.
Disamping itu, karena bantuan gaya gravitasi ini, nutrisi yang kita siramkan ke media tanam akan turun kebawah dengan mudah, dan langsung bida menuju ke akar dari tanaman tomat.

Keuntungan ketika menanam tomat dengan metode terbalik

  • Hemat tempat : Sangat tepat ketika kita hanya memiliki lahan yang sempit. Kita bisa menggantung tanaman ini di balkon, atau diatas carport di halaman rumah.
  • Tidak Perlu Penyangga : Tidak perlu lagi membuat penyangga (ajir), dan sudah tidak perlu lagi sering sering melihat tanaman tomat (karena kita tidak ingin dahan bahkan buah sampai menjuntai ke tanah).
  • Mengurangi kemungkinan terserang hama : Kebanyakan hama perusak bahkan penyakit menular melalui tanah. Dengan metode ini, tanaman tomat tidak langsung bersentuhan dengan tanah, maka ancaman penyakit akan lebih kecil.
  • Lebih mudah dalam perawatan : Ketika tanaman tomat tumbuh terbalik, kita akan lebih mudah untuk merawatnya. Melihat daun, buah, memangkas dan lain sebagainya akan jauh lebih mudah.
  • Sirkulasi udara lebih baik : Dengan metode terbalik ini, udara akan lebih mudah bersirkulasi. Udara akan lebih mudah mengalir melalui dahan dahan tomat, sehingga bisa mencegah pertumbuhan jamur (karena tidak lembab lagi), dan juga bisa membantu proses penyerbukan.
  • Mudah dipindah : Kita akan lebih mudah menggeser dan memindah tanaman tomat. Misal kita ingin memindah tanaman ke tempat yang mempunyai sinar matahari lebih banyak.
  • Lebih sehat bagi kita : Bagi kita yang menanam, dengan menggunakan metode ini, sudah tidak ada lagi kegiatan “jongkok” ketika merawat tanaman kita. Bertanam sudah tidak kotor lagi.
Seperti pada umumnya, semua hal ada sisi baik, ada sisi buruk. Menanam tomat dengan metode terbalik juga ada beberapa kerugiannya, antara lain :
  • Air : Dengan metode ini, air akan lebih cepat menguap. Media tanam akan lebih cepat kering jika dibandingkan dengan metode konvensional. Sehingga kita perlu sering-sering menyiramnya.
  • Penyakit : Karena (mungkin) kita terlalu sering menyiram (tidak ingin kekeringan), air sering mengalir dan menetes mengenai daun dan buah tomat. Hal ini juga bisa menyebabkan tanaman tomato tidak sehat dan terserang penyakit.
  • Becek : Karena air menetes ketika proses penyiraman, seringkali meninggalkan genangan air (becek) di bawah tanaman tomat yang kita gantung.
  • Terbatas : Satu pot hanya bisa digunakan satu tanaman saja.
  • Repot : Ketika proses seting di awal, cukup merepotkan. Karena perlu menyiapkan gantungan, dan juga repot ketika memasukkan tanaman di pot yang akan digantung.
  • Kurang indah : Tanaman tomat ini tetap akan berusaha untuk berdiri tegak melawan gravitasi. Sehingga akan terlihat beberapa cabang yang melengkung ke atas. Ini akan mengurangi keindahan (bagi sebagian orang).
So, beberapa hal tersebut diatas perlu kita ketahui sebelum mencoba menanam tomat dengan metode terbalik. Pilihan tergantung anda, mau mencoba atau tidak.

Friday, February 9, 2018

9 jenis binatang yang berguna dan bermanfaat bagi tanaman

9 jenis binatang ini berguna dan bermanfaat bagi tanaman, jadi jika anda mendapatinya di kebun dan tanaman lebih baik jangan membunuhnya. Beberapa dari mereka menyerbuki bunga, dan beberapa lainnya menjadi predator bagi hama tanaman.
1.Belalang sembah, predator bagi beberapa binatang penggangu tanaman, seperti belatung, serangga, kutu daun, belalang, jangkrik, lalat serta seragga lainnya.


2.Lebah madu, sebagai salah satu penyerbuk paling penting. Saat mereka memakan nektar bunga, secara tidak langsung mereka juga membantu penyerbukan.


3. Kumbang Kepik, memakan hama, melahap ribuan serangga berbahaya bagi tanaman seperti kutu daun, lalat putih, serta hama lainnya yng merusak kesehatan tanaman.

4. Kupu-kupu, hinggap di atas bunga, memakan nektar dan membawa serbuk sari dari bunga lain untuk penyerbukan, menghasilkan bibit baru, buah-buahan dan mendorong pertumbuhan tanaman.

5.Serangga sayap jala, penghancur nomor satu dari kutu daun dan lalat putih. Sejak dalam bentuk larva serangga ini sudah mulai memakan hama.

6. Capung, memangsa serangga terbang dan hama lainnya seperti nyamuk, lalat, ngengat, lalat putih serta lalat bauh.

7. Cacing tanah, menyuburkan tanah, menutrisi tanah, membuat pori-pori tanah serta mampu mengendalikan pH tanah.

8. Kumbang, memakan nektar bunga dan membantu penyerbukannya. Mereka hidup di dalam tanah, batang kayu berlubang.

9. Laba-laba, memang ada beberapa spesies yang berbahaya, tapi umumnya laba-laba tidaklah berbahaya. Mereka memangsa nyamuk, lalat, semut, kutu daun dan serangga merugikan lainnya.

Thursday, February 8, 2018

penerimaan mahasiswa baru 2018/2019

Haiiiiiii kawan-kawan semuanya...
Universitas Muara Bungo sudah buka pendaftaran lho..
Ayooo buruan daftar..!!

“Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia, karena itu, Anda mampu mengubah dunia” – Nelson Mandela.